Musim liburan memang masih belum terlalu dekat, namun antisipasi tidak perlu menunggu hingga waktunya sudah mendekat. Selain menyiapkan tiket, passport, dan barang bawaan, jangan melupakan kesehatan Anda. Tahukah Anda bahwa setiap berkunjung ke suatu tempat yang baru, maka Anda berisiko terkena penyakit?
Meningitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri (tapi lebih sering oleh bakteri) yang bisa menular melalui perantara udara seperti batuk, dan bersin serta makanan yang terkontaminasi. Setiap tahun, lebih dari 1,7 juta orang di dunia menderita meningitis, sekitar 10 % pasien akan meninggal dan 20% mengalami kerusakan menetap seperti tuli, kerusakan otak, dan kehilangan ingatan jika sudah mengalami septikemia.
Indonesia bukan menjadi tujuan asal penyakit meningitis, sehingga penyakit ini hanya bisa tertular jika Anda bepergian ke luar negeri. Endemis meningitis adalah kawasan Afrika dan semakin banyak tersebar di Arab Saudi karena banyaknya orang yang datang dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Kontroversi Vaksin Meningokokus
Tahun 2010 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengungkapkan bahwa bakteri penyebab meningitis menginfeksi lebih dari 400 juta orang, dengan tingkat kematian 25%. Terbanyak menyerang di benua Afrika dan Asia, khususnya di negara-negara dengan tingkat kebersihan lingkungan yang masih kurang baik.
Meningitis menjadi perhatian publik setelah beberapa waktu lalu komedian Indonesia Olga Syahputra meninggal dunia setelah berjuang melawan meningitis 27 Maret 2015 silam. Di kalangan masyarakat banyak yang mulai memperhatikan bahaya meningitis. Seberapa bahayakah meningitis?
Penularan virus penyebab meningitis umumnya terjadi melalui kontak langsung. Baik melalui batuk, bersin, ciuman, ataupun pemakaian perkakas bersama, seperti sendok atau sikat gigi. Penyakit meningitis bisa dikenali melalui tanda-tanda seperti leher kaku dan terasa sakit. Hal ini bisa dirasakan bila Anda berusaha untuk menempatkan dagu pada bagian dada. Sedangkan gejala lainnya yang mungkin timbul adalah demam, kejang, muntah, kepala terasa nyeri, hingga hilangnya kesadaran. Namun, gejala dan tanda yang berbeda akan ditunjukkan jika anak-anak dan orang dewasa memiliki riwayat medis yang berbeda.
Meningitis dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Vaksin meningitis sempat menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Dikabarkan bahwa vaksin ini mengandung enzim tripsin yang berasal dari babi sehingga menimbulkan isu vaksin meningitis tidak halal. Isu ini mulai terbantahkan setelah penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) keluar dan menunjukkan bahwa vaksin-vaksin tersebut menghasilkan keputusan bahwa MUI mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin Novartis dari Italia serta Tianyuan dari China.
Jadi, Anda sudah tidak perlu khawatir dengan masalah sah atau tidaknya vaksin ini karena banyak negara-negara muslim yang menggunakan vaksin meningitis. Tentu tidak menyenangkan jika perjalanan ibadah Anda diganggu dengan penyakit meningitis. Tidak hanya diperuntukkan bagi Anda yang rutin melakukan traveling ke luar negeri, baik untuk keperluan bisnis atau pekerjaan, lakukan imunisasi sebagai pencegahan. Sebab, saat berada di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi orang dari berbagai dunia, risiko Anda cukup besar untuk terpapar bakteri, virus, maupun jamur. Jadi, berwaspadalah dengan meningitis, mereka berada di sekitar Anda.
No Comments