Vaksinasi Pencegah Tifus
Vaksinasi tifus (tipes) di Indonesia termasuk dalam jadwal imunisasi anak. Vaksinasi ini sangat dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia dua tahun untuk selanjutnya diulangi tiap tiga tahun sekali.
Beberapa reaksi dan efek samping yang mungkin muncul dan dirasakan setelah pemberian vaksin tifus, yaitu :
- Rasa sakit dan kemerahan atau bengkak di sekeliling area suntikan.
- Mual.
- Pusing.
- Sakit perut.
- Diare.
Meski demikian, pemberian vaksin tifoid tak lantas membuat orang yang divaksin menjadi 100 persen kebal terhadap bakteri ini. Risiko masih tetap ada, walaupun gejalanya tidak akan separah mereka yang belum divaksin.
Untuk mencegah penyakit ini, vaksinasi tifus harus dipadukan dengan perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih, serta kebiasaan hidup sehat. Perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari risiko tertular tifus :
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan dan minuman.
- Cuci tangan setelah buang air atau membersihkan kotoran, misalnya saat mencuci popok kain. Gunakan hand-sanitizer jika tidak tersedia air untuk mencuci tangan.
- Jika Anda akan bepergian ke tempat yang memiliki kasus penyebaran tifus, sebaiknya pastikan air yang akan Anda minum sudah direbus dengan baik terlebih dahulu.
- Minimalkan konsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan karena mudah terpapar bakteri.
- Hindari es batu dalam minuman Anda. Jika harus membeli minuman, sebaiknya minum air dalam kemasan.
- Hindari konsumsi buah dan sayuran mentah, kecuali Anda mengupas atau mencucinya sendiri dengan air bersih.
- Batasi konsumsi seafood, terutama yang belum dimasak.
- Sebaiknya gunakan air matang untuk menggosok gigi atau berkumur, terutama jika Anda sedang berada di tempat yang tidak terjamin kebersihan airnya.
- Bersihkan toilet secara teratur. Hindari bertukar barang pribadi, seperti handuk, sprei, dan alat mandi. Cuci benda-benda tersebut secara terpisah di dalam air hangat.
No Comments