Tanggal 1 Desember selalu diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Pada tahun 2016 ada kurang lebih 37 juta orang yang ada di seluruh dunia mengidap HIV dan ada kurang lebih 1,8 juta di antaranya terinfeksi pada tahun 2017. Pertanyaannya adalah apakah penyakit HIV ini sudah ada obatnya? Apakah sudah ada Vaksin HIV?
Vaksin HIV Terbaru ditemukan
Para peneliti mengumumkan peluncuran 2 buah studi besar yang ada di Afrika untuk menguji Vaksin HIV terbaru dan juga obat suntik untuk jangka panjang. Penemuan ini pasalnya memberikan dorongan dan harapan untuk langkah yang lebih baik guna melindungi manusia dari virus yang mana bisa menyebabkan AIDS.
Seperti yang dilansir dari Bangka Pos pada bulan Desember 2017, awal uji coba yang diadakan tahun lalu melibatkan sebanyak 2600 wanita Afrika Selatan. Ini artinya untuk pertama kalinya dalam 1 dekade, ada 2 uji klinis Vaksin HIV yang dilakukan di waktu yang bersamaan. Studi baru ini pasalnya mengombinasi 2 vaksin yang mana dikembangkan oleh Johnson and Johnson dengan Institut Kesehatan Nasional A.S serta Yayasan Bill and Melinda Gates.
Wanita merupakan fokus utama untuk memerangi penyakit menular seksual ini sejak di Afrika mereka sudah memperhitungkan lebih dari setengah dari mereka sudah terinfeksi HIV.
Percobaan Vaksin HIV terbaru ini memiliki tujuan membangun keberhasilan percobaan pertama yang dilakukan di Thailand di tahun 2009 ketika saat itu ada penurunan 31% pada infeksinya.
Sampai saat ini belum ada Vaksin HIV yang benar-benar bisa efektif dalam mencegah infeksi virus tersebut.
Mengenali Kondisinya
Hampir kebanyakan orang berpikir bahwa penyakit HIV AIDS adalah penyakit yang sangat mengerikan. Namun tak banyak orang yang tahu apa bedanya HIV dan juga AIDS. HIV sendiri merupakan virus yang menyerang manusia, sementara AIDS adalah sebutan tahap akhir dari infeksi dari virus HIV. Banyak orang yang mendapatkan status HIV akan tetapi belum tentu ia AIDS.
Jadi kita masih harus menunggu Vaksin HIV. Semoga artikel ini berguna bagi kalian yang masih memandang sebelah mata penderita HIV.
Author Info
No Comments