Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior.Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herpes zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (kekebalan tubuh lemah).
Jenis Herpes
Herpes Zoster
Herpes zoster yang umumnya paling banyak terjadi, disebabkan oleh virus Varicella Zoster (VZV). Mirip seperti cacar air yang menimbulkan gelembung-gelembung pada kulit berwarna merah kecoklatan karena virus ini juga yang menyebabkan penyakit cacar air. Gelembung ini nantinya akan menyebabkan infeksi pada kulit apabila pecah. Lesi kulitnya muncul sesuai dengan dermatom saraf tang terkena.
Herpes Simpleks
Herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV) tipe 1 dan 2. Herpes simpleks ini mengenai bibir dan kelamin. Biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Jenis penyakit herpes ini banyak terjadi di wilayah Amerika, khususnya Amerika Serikat, penyakit ini telah menginfeksi hampir sebanyak 20% orang dewasa di sana. Virus herpes simpleks sulit untuk dimatikan, sehingga dapat kembali kambuh menginfeksi setelah beberapa waktu penderita dinyatakan sembuh. Agar penularannya berhenti, penderita harus minum obat anti virus seumur hidupnya.
Penularan Penyakit
Herpes zoster hanya dapat terjadi setelah kita mengalami cacar air. Jika kita sudah menderita cacar air dan kita berhubungan dengan cairan dari lepuh herpes zoster, kita tidak dapat ‘tertular’ herpes zoster. Namun, orang yang belum menderita cacar air dan belum mendapatkan vaksinasi cacar air, bila terinfeksi herpes zoster dapat menjadi cacar air terlebih dahulu.
Dermatom Tubuh Manusia
Pada tubuh manusia terdapat dari pembuluh darah (arteri dan vena) juga pembuluh saraf (motorik dan sensorik). Jika kita membayangkan saraf, bentuknya seperti pohon, ada akarnya (yaitu di otak), da nada batangnya yaitu di dalam sumsum tulang belakang kita dan kemudian bercabang- cabang persis seperti cabang pohon ke seluruh bagian tubuh.
Lengan kita dipersarafi oleh saraf serabut saraf yang keluar dari bagian leher oleh karena itu dinamai segmen C (bagian berwarna kuning). Virus varicella zoster yang dorman (tidur) di saraf tulang belakang dapat aktif kembali sesuai dengan perjalanan saraf tersebut, oleh karena itu berbeda dari cacar air yang biasanya terjadi di seluruh bagian tubuh, herpes ini pada umumnya terjadi sesuai dengan dermatom tubuh manusia.
Komplikasi Herpes Zoster
Komplikasi dari HZ dapat menyerang saraf, kulit, mata, dan organ dalam tubuh.
1. Neuralgia paska herpes
Neuralgia paska herpetik adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan. Neuralgia ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sampai beberapa tahun. Keadaan ini cenderung timbul pada umur diatas 40 tahun, persentasenya 10 – 15 % dengan gradasi nyeri yang bervariasi. Semakin tua umur penderita maka semakin tinggi persentasenya.
Rasa nyeri pada penyakit herpes mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Untuk mencegah terjadiya neuralgia ini, dokter biasanya meresepkan obat steroid pada penderita zoster di atas 60 tahun.
2. Infeksi sekunder
Maksudnya infeksi sekunder adalah pada lesi kulit herpes zoster, terinfeksi oleh bakteri lain akibat garukan atau masuknya bakteri lain ke lesi kulit tersebut. Pada umumnya jika kondisi tubuh baik, gelembung herpes zoster tidak mengalami infeksi. Namun pada yang disertai defisiensi imunitas, HIV, keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. Vesikel sering manjadi ulkus dengan jaringan nekrotik.
3. Kelainan pada mata
Pada herpes zoster oftalmikus, kelainan yang muncul dapat berupa:
- ptosis paralitik (mata sulit dibuka),
- keratitis (radang pada selaput kornea),
- skleritis (radang pada bagian putih mata),
- uveitis (radang pada bagian dalam bola mata),
- korioretinitis (radang pada bagian belakang mata)
- neuritis optik (radang pada saraf mata sehingga menyebabkan mata menjadi buta).
4. Sindrom Ramsay Hunt
Sindrom Ramsay Hunt terjadi karena gangguan pada saraf fasialis dan otikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (Bell’s palsy), kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, telinga berdenging, vertigo (gangguan keseimbangan), gangguan pendengaran, mual dan gangguan pengecapan.
5. Paralisis motorik
Lemah sebagian anggota badan dapat terjadi pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat perjalanan virus yang merambat dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan. Lemah badan (lumpuh) ini biasanya muncul dalam 2 minggu sejak munculnya lesi. Berbagai paralisis dapat terjadi seperti: di wajah, otot pernapasan, batang tubuh, tungkai, kandung kemih dan anus. Kelemahan motorik ini umumnya akan sembuh spontan.
No Comments