KlinikVaksinasi.com – Vaksin merupakan bahan yang mudah rusak dengan adanya perubahan suhu dan paparan cahaya. Kerusakannya bersifat irreversible sehingga dapat mengakibatkan hilangnya keampuhan / potensi vaksin. Untuk menjaga agar vaksin dalam keadaan optimal mulai dari produksi sampai disuntikkan, diperlukan suatu metode penyimpanan dan transportasi yang baik, disebut dengan cold chain. Cold chain terdiri atas rangkaian penyimpanan dan transportasi di mana suhu vaksin terus menerus dijaga pada rentang yang optimal.
Karakteristik Vaksin
Secara umum vaksin dibagi menjadi 2 jenis yaitu live attenuated dan inactivated vaccine. Vaksin live attenuated adalah vaksin hidup yang dilemahkan, contohnya vaksin varicella, zoster, mumps, measles, rubella (MMR), vaksin flu semprot, vaksin tifoid oral, yellow fever, dan Japanesse B Encephalitis. Vaksin varicella dan zoster harus disimpan di suhu -15 C s.d. – 25 C. Vaksin tifoid oral, flu semprot, Yellow Fever, Japanesse B encephalitis di simpan di suhu 2- 8 C.
Vaksin inaktif berisi keseluruhan atau komponen bakteri/ virus yang tidak aktif. Yang termasuk golongan ini adalah vaksin tetanus, difteri, pertusis, HPV, vaksin flu trivalen, hepatitis A, hepatitis B, Hemofilus influenza tipe B, Pneumokokal polisakarida, Meningokokal polisakarida, Tifoid suntik. Jenis vaksin ini umumnya tidak tahan beku sehingga harus disimpan di kulkas antara suhu 2 C sampai 8 C, TIDAK BOLEH di dalam freezer. Banyak vaksin inaktif yang menggunakan ajuvan aluminium, yang tidak tahan suhu dingin, jika terjadi pembekuan, partikelnya menjadi lebih besar dan mudah mengendap.
Perubahan struktur dan morfologi menyebabkan vaksin kehilangan potensinya. Perubahan ini juga menjadi dasar shake test yang digunakan untuk mengetahui apakah vaksin rusak karena beku. Pada shake test, laju pengendapan vial yang diperiksa dibandingkan dengan vial kontrol yang dibekukan. Jika laju pengendapan sama atau lebih cepat daripada kontrol, maka dinyatakan vaksin tersebut sudah rusak karena beku.
Cara shake test :
- Kocok vial secara kuat selama 30 detik
- Tempatkan vaksin pada permukaan yang datar
- Amati sedimentasi apakah terbentuk atau tidak
- Bandingkan dengan vial beku di sebelah vaksin yang dites.
Selain peka terhadap perubahan suhu, beberapa vaksin juga peka terhadap cahaya. Kerusakan akibat cahaya seperti halnya akibat suhu, bersifat irreversible dan kumulatif. Vaksin yang peka terhadap cahaya antara lain MMR, varicella, zoster, HPV, Japanesse Encephalitis, Rabies, Tifoid oral.
Penyimpanan Vaksin
Pemahaman akan karakteristik vaksin sangat diperlukan dalam penyimpanan dan pengiriman vaksin. Beberapa vaksin dapat bertahan cukup lama pada suhu lebih panas, namun hal tersebut tetap mengurangi masa hidup vaksin secara signifikan (Expired Date menjadi maju). Efek panas terhadap vaksin bersifat kumulatif dan tidak bisa dinilai dari tampilan fisik vaksin. Efek dingin terhadap vaksin juga dapat merusak beberapa jenis vaksin contohnya vaksin Flu, Hepatitis B dan Td (Tetanus- difteri). Paparan suhu beku dapat dideteksi dengan alat khusus (Freeze tag). Jika Freeze tag terpapar pada suhu < 0 C selama 1 jam, tanda rumput berubah menjadi tanda silang.
Dalam penyimpanan vaksin dibutuhkan unit pendingin yang memiliki kulka (chiller) dan freezer terpisah. Suhu kulkas dijaga agar selalu berada 2 – 8 C, sedangkan suhu freezer dijaga – 15 C sampai -25 C.
Pendingin hendaknya digunakan untuk menyimpan vaksin. Tidak boleh disatukan dengan makanan, karena akan berpengaruh pada risiko kontaminasi dan tidak stabilnya suhu karena seringnya dibuka tutup. Sebaiknya vaksin diletakkan di tengah- tengah bagian dari kulkas, tidak terlalu dekat dengan evaporator untuk mencegah terjadinya pembekuan, dan bukan di pintu kulkas karena suhu meningkat saat dibuka, juga disediakan ruang kosong 50% volume kulkas agar udara dapat bersirkulasi. Penataan juga harus memperhatikan tanggal kadaluwarsa vaksin, yang di paling belakang adalah tanggal kadaluwarsa yang paing jauh. Vaksin yang sudah lewat kadaluwarsanya tidak boleh digunakan.
Barang – barang lain yang dibutuhkan untuk menjaga cold chain :
- Termometer dan log book adalah hal mutlak untuk memantau suhu kulkas vaksin. Pencatatan dilakukan 2 kali sehari.
- Ice pack gel yang sudah dibekukan di freezer digunakan saat transport atau penyimpanan. Ice pack yang tidak beku dan botol berisi air diletakkan di bagian bawah kulkas sebagai buffer cadangan bila kulkas mati.
- Cool box atau vaccine carrier digunakan jika pendingin mati dalam waktu yang cukup lama.
Vaksin aman dalam kulkas tanpa listrik hingga 2 jam tanpa dibuka- buka, dan juga vaksin bertahan dalam 24 jam dengan ice pack gel beku dalam cool box.
Cara In Harmony Clinic menyimpan vaksin
Sebagai klinik vaksin yang terpercaya, In Harmony Clinic menjaga betul kualitas vaksinnya. Inilah yang menjadikan klinik ini memiliki vaksin yang bermutu. Apa yang kami lakukan di balik layar klinik ?
- Kulkas vaksin ada 2 pintu yaitu freezer yang terpisah dengan chiller, hanya berisi vaksin, tidak dicampur dengan obat – obatan lain atau makanan.
- Pengaturan vaksin telah mengikuti standar WHO
- Memiliki Emergency Vaksin. Jika mati listrik, kami memiliki back up storage yang memadai untuk semua persediaan vaksin kami.
- Kami memiliki Genset yang bagus untuk mempertahankan asupan listrik ke tempat penyimpanan vaksin.
- Log book dan suhu dipantau sehari 2 kali dan tidak pernah ditinggal tanpa ada Sumber Daya Manusia yang menjaga cold chain
- Semua karyawan, dokter dan cleaning service telah terlatih untuk mempertahankan cold chain mulai dari terima vaksin, menyimpan dan transport vaksin hingga pemberian ke pasien.
- Secara berkala, suku dinas kesehatan melakukan pemantauan terhadap cold chain vaksin di klinik kami dan kami selalu lolos uji.
No Comments