Bahaya Influenza
Apa itu Influenza dan Apa Gejalanya ?
Flu dan common cold adalah penyakit saluran napas bagian atas yang disebabkan oleh virus yang berbeda. Karena memiliki gejala yang mirip yaitu ingusan, flu dan common cold sulit dibedakan berdasarkan gejalanya saja.
Pada umumnya, flu lebih berat dibandingkan common cold. Demam, sakit badan, tubuh yang lekas letih, batuk kering yang sering ditemukan pada influenza. Sedangkan batuk pilek biasa (common cold) biasanya lebih ringan daripada flu. Common cold tidak menyebabkan masalah kesehatan serius. Sebaliknya influenza menyebabkan kesehatan yang serius, seperti pneumonia, infeksi bakteri, hingga jika sudah kronis harus rawat inap.
Flu dan Common Cold dapat dilihat secara kasar dari gejalanya:
Gejala | Common Cold | Influenza |
Nyeri sendi | Ringan | Berat |
Sesak | Ringan hingga sedang | Sering dan berat |
Menggigil | Tidak ada atau ringan | Sering ditemukan meriang |
Batuk | Jarang | Sering |
Kecapaian | Tidak ada | Ada |
Demam | Jarang | Ada demam |
Sakit Kepala | Jarang | Ada sakit kepala |
Bersin | Sering bersin | Jarang bersin |
Nyeri menelan | Jarang ada | Nyeri sekali |
Hidung tersumbat | Tidak ada | Ada |
Lemah badan | Ringan dan hilang dalam 1 minggu | Berat dan hilang dalam 2 -3 minggu |
Sebenarnya tes khusus perlu dilakukan untuk membedakan flu dengan common cold, jika dalam beberapa hari gejala tidak menunjukkan kemajuan dengan obat simptomatik ringan. Dengan “Rapid influenza diagnostic tests” kita bisa mengetahui pilek tersebut disebabkan oleh virus influenza atau penyebab lain seperti bakteri, common cold atau alergi. Namun pemeriksaan ini tidak selalu dilakukan, kecuali jika terjadi wabah influenza.
Jenis-Jenis virus Influenza
Virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza) menyerang unggas dan mamalia (termasuk manusia).
Pandemi flu yang telah diketahui
Nama pandemi |
Waktu |
Kematian |
Tingkat kematian |
Subtipe yang berperan |
Flu (Rusia) Asia |
1889–1890 |
1 juta |
0,15% |
possibly H3N8 |
Pandemi flu 1918 (Spanish flu) |
1918–1920 |
20 hingga 100 juta |
2% |
H1N1 |
Flu Asia |
1957–1958 |
1 hingga 1,5 juta |
0,13% |
H2N2 |
Flu Hong Kong |
1968–1969 |
0,75 hingga 1 juta |
<0,1% |
H3N2 |
Pandemi flu 2009 |
2009–2010 |
18.000 |
0,03% |
H1N1 |
Virus Influenza ada 3 jenis besar yaitu influenza tipe A, B dan C. Influenza tipe C hanya terjadi pada binatang, sedangkan manusia dapat terinfeksi virus influenza tipe A dan B, oleh karena itu vaksin influenza mengandung subunit/ splitted atau kombinasi virus influenza tipe A dan B.
Bagaimana Influenza Menular ?
Influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama:
- Penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain)
- Udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah)
- Kontak langsung : tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman.
Bagaimana Pengobatan Influenza ?
1. Terapi suportif
Istirahat yang cukup, konsumsi minum air putih, menghindari konsumsi alkohol dan rokok, dan juga dapat mengonsumsi obat seperti asetaminofen (parasetamol) untuk meredakan gejala demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu.Anak-anak dan remaja dengan gejala flu (terutama demam) sebaiknya menghindari penggunaan aspirin pada saat infeksi influenza (terutama influenza tipe B), karena hal tersebut dapat menimbulkan Sindrom Reye, suatu penyakit hati yang langka dan mematikan.
2. Antiviral
Influenza disebabkan oleh virus, antibiotik tidak memiliki pengaruh terhadap infeksi virus; kecuali diberikan untuk infeksi sekunder seperti pneumonia bakterialis. Pengobatan antiviral dapat efektif, namun sebagian galur inflenza dapat menunjukkan resistensi terhadap obat-obat antivirus standar. Obat antivirus yang dipergunakan termasuk oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza).
Apa Komplikasi Influenza?
Komplikasi penyakit influenza yang ditakutkan adalah timbulnya infeksi sekunder, seperti: radang paru-paru (pneumonia), myositis, sindroma Reye, gangguan syaraf pusat. Selain itu, penderita/pengidap penyakit kronis dapat bertambah berat bila terkena penyakit influenza. Beberapa penyakit kronis tersebut, seperti asma, paru–paru kronis, jantung, kencing manis, ginjal kronis, gangguan status imunitas tubuh, kelainan darah dll.
Pengalaman yang cukup sering dialami oleh pasien-pasien di bangsal perawatan rumah sakit, orang yang memiliki penyakit jantung dan stroke yang dirawat inap di Rumah Sakit lebih dari 1 minggu mengalami infeksi paru – paru karena mereka tidak menerima vaksin flu dan pneumonia. Bahkan jika cukup kronis akan berakhir dengan kematian.
No Comments