KlinikVaksinasi.com -Tetanus, dikenal juga dengan Lockjaw atau Trismus adalah penyakit yang disebabkan karena bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka dan bakteri tersebut mengeluarkan racun yang bernama tetanospasmin. Penyakit ini fatal dan mematikan karena racunnya menyerang sistem saraf yang menghambat penyampaian impuls saraf dari saraf spinal ke otot. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian suntikan Tetanus beberapa dosis diikuti booster 10 tahun sekali.
Vaksin Tetanus adalah vaksin yang terdiri dari toksin yang tidak aktif. Vaksin ini imunogenik (merangsang sistem kekebalan), namun tidak patogenik (tidak menyebabkan penyakitnya) dan digunakan untuk mencegah seseorang terkena tetanus.
Sediaan Vaksin Tetanus
- Jenis DPT (Difteri – Pertusis whole cell – Tetanus)
- Jenis Tdap (Difteri – acellular Pertusis – Tetanus)
- Jenis Td (Difteri – Tetanus)
- Jenis TT (Tetanus Toxoid – hanya tetanus saja)
Cara Kerja Vaksin Tetanus
Jenis vaksinasi untuk penyakit ini disebut kekebalan aktif buatan. Kekebalan tubuh ini dihasilkan ketika kuman mati atau lemah yang memasuki tubuh dan merangsang respon imun sehingga tubuh memproduksi antibodi. Hal ini bermanfaat bagi tubuh karena suatu saat jika penyakit aslinya datang ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mengenali antigen dan memproduksi antibodi lebih cepat.
Setelah suntikan pertama kali timbul rangsangan terhadap tubuh untuk membentuk antibodi toksin tetanus. Dia terdapat dalam serum setelah 7 hari suntikan pertama, kemudian titernya menarik dan pada hari ke-28. Kalau pada hari ke-28 itu diberikan suntikan kedua, titernya akan menanjak terus dan akan mencapai 1,0 i.u pada hari ke 60 yaitu jauh di atas garis proteksi minimal walau kemudian ada penurunan, diperkirakan titer itu akan tetap berada di atas garis proteksi minimal selama 5 tahun. Bila suntikan ketiga diberikan 6 bulan sesudah suntikan kedua, titernya jauh lebih tinggi, walau kemudian akan ada penurunan, tetapi tetap berada di atas garis proteksi minimal sampai 10 tahun, bahkan 15 – 20 tahun yang didapatkan pada 85 – 95 % personil perang dunia kedua.
Cara Pemberian Vaksin Tetanus
Setiap vaksin memiliki tempat suntikan tertentu dan waktu suntikan (Namun, jeda waktu injeksi memiliki rentang toleransi karena setiap individu berbeda). Karena DTaP dan DT yang diberikan untuk bayi, lokasi yang direkomendasikan untuk injeksi adalah otot paha anterolateral. Namun, vaksin ini dapat disuntikkan ke dalam otot deltoid jika diperlukan. DtaP pada anak diberikan dalam empat dosis. Dosis pertama harus berusia sekitar dua bulan, kedua pada usia empat bulan, ketiga di enam bulan usia, dan keempat dari lima belas bulan usia delapan belas bulan usia. Ada dosis kelima yang disarankan kepada empat sampai enam tahun usia.
TD dan TDaP diberikan kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa jadi karena itu disuntikkan ke dalam otot deltoid. Suntikan lanjutan ini adalah booster (dosis penguat), karena itu harus diberikan setidaknya setiap sepuluh tahun. Namun tidak ada namanya over dosis vaksin walaupun diberikan dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Indikasi Pemberian vaksin Tetanus
1. Guidelines Vaksinasi Td dalam Kehamilan
Pedoman di Amerika Serikat untuk ibu hamil menegaskan bahwa jika dibutuhkan untuk perlindungan tetanus, vaksin Td harus diberikan pada ibu hamil. Jika ibu hamil sudah mendapatkan vaksin tetanus sebelumnya, vaksinasi Td harus ditunda sampai periode pasca melahirkan. Semua wanita pasca melahirkan yang belum menerima vaksin Td atau Tdap dalam dua tahun terakhir yang direkomendasikan untuk menerima Tdap sebelum keluar dari Rumah Sakit.
Jika ibu hamil belum pernah mendapatkan sama sekali vaksin tetanus (DTP, DTaP atau DT waktu masa kanak-kanaknya atau Td atau TT saat sudah dewasa), sangat dianjurkan untuk menerima tiga vaksinasi Td mulai selama kehamilan untuk memastikan perlindungan terhadap tetanus ibu dan bayi. Dalam kasus tersebut, Tdap diberikan setelah hamil 20 minggu dan selanjutnya dapat diberikan Td saja.
2. Remaja – Dewasa – Manula perlu mendapatkan vaksin tetanus untuk melindungi diri dari tetanus jika suatu saat terjadi luka di kulitnya.
3. Pasien yang mengalami kecelakaan dengan luka berisiko tetanus (Tetanus prone wound). Syarat luka ini adalah sebagai berikut :
– Patah tulang terbuka,
– Luka gigitan,
– Luka tusuk dalam,
– Luka tertancap benda asing (kesusupan kayu),
– Luka yang kemungkinan terinfeksi oleh bakteri pyogen,
– Luka dengan kerusakan jaringan hebat (luka memar dan bakar) dan
– Luka terkontaminasi dengan tanah debu atau kotoran kuda (terlebih lagi jika desinfeksi luka lebih dari 4 jam setelah kejadian)
– Gigi palsu yang ditanam lepas : perlu kumur dengan antiseptik agar reimplantasi gigi berhasil baik.
Indikasi Imunisasi pada Luka
DATA VAKSINASI | LUKA BERSIH | LUKA KOTOR | ||
Tetanus Toksoid | Tetanus Antitoksin | Tetanus Toksoid | Tetanus Antitoksin | |
Tidak pernah mendapat vaksinasi atau tidak diketahui | Ya | Tidak | Ya | Ya |
Satu kali mendapat vaksinasi tetanus | Ya | Tidak | Ya | Ya |
Dua kali mendapat vaksinasi tetanus | Ya | Tidak | Ya | Ya |
Tiga kali mendapat vaksinasi tetanus | Tidak/Ya | Tidak | Tidak/Ya | Tidak/Ya |
Penatalaksanaan Imunisasi pada Luka Tetanusdose
Imunisasi aktif. Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan dengan dosis sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut.
DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan pada usia 2 – 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM, dan antara umur 5 – 6 tahun 1 x 0,5 cc IM.
Tetanus toksoid. Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. Booster (penguat) diberikan 10 tahun kemudian setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap 10 tahun setelah pmberian booster di atas.
Setiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid IM pada saat cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila penderita telah mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam 5 tahun, terakhir.
Imunisasi Pasif. ATS (Anti Tetanus Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asal lembu) maupun antitoksin equine (asal kuda). Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 1500 IU per IM, dan untuk anak adalah 750 IU per IM.
Human Tetanus Immunoglobuline (asal manusia), merk di pasaran adalah Hypertet. Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 250 IU per IM (setara dengan 1500 IU ATS), sedang untuk anak – anak adalah 125 IU per IM. Hypertet diberikan bila penderita alergi terhadap ATS yang diolah dari hewan.
Pemberian imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita, dan status imunisasi.
Pasien yang belum pernah mendapat imunisasi aktif maupun pasif, merupakan keharusan untuk diimunisasi. Pemberian imunisasi secara IM, jangan sekali – kali secara IV.
Kerugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannya pemberiannya tanpa didahului tes sensitivitas.
Tindakan profilaksis
Jenis Luka | Belum imunisasi atau sebagian | Mendapat Imunisasi Aktif yang lengkap | ||
1 – 5 tahun | 5 – 10 tahun | > 10 tahun | ||
Ringan, bersih | Mulai atau melengkapi Imunisasi toks. 0,5 cc hingga lengkap | – | Toks. 0,5 cc | Toks. 0,5 cc |
Berat, bersih, atau cenderung tetanus | ATS 1500 IUToks. 0,5 cc | Toks. 0,5 cc | Toks. 0,5 cc | ATS 1500 IUToks. 0,5 cc |
Cenderung tetanus, debrimen terlambat,m atau tidak bersih | ATS 1500 IUToks. 0,5 ccHingga lengkap ABT | Toks. 0,5 cc | Toks. 0,5 ccABT | ATS 1500 IUToks. 0,5 ccABT |
Keterangan :
ATS 1500 IU setara dengan HTIG (Humane Tetanus Immunoglobuline) 250 IU.
Pada anak – anak dosis ATS = dosis dewasa
Toks = Toksoid (vaksin serap tetanus)
ABT = antibiotika dosis tinggi yang sesuai untuk Clostridium tetani
Efek Samping
Demam, kemerahan, pembengkakan di sekitar suntikan, dan rasa sakit atau nyeri di tempat suntikan. Ada kasus yang dilaporkan nyeri tubuh dan kelelahan setelah suntikan Tdap (sampai sekitar 3 di 100).
No Comments