KlinikVaksinasi.com – DPT singkatan dari Difteri – Pertusis – Tetanus. Vaksin DPT ini tidak hanya dibutuhkan oleh anak – anak saja, namun per 10 tahun, orang dewasa pun membutuhkannya. Antibodi yang didapatkan pada masa anak- anak telah hilang dan habis setelah usia 18 tahun. Booster imunisasi dibutuhkan untuk orang dewasa dan manula.
Manfaat Vaksinasi DPT
Dengan memberikan vaksinasi DPT, angka kejadian tetanus dapat dicegah 100 % dan angka kejadian difteri dapat dicegah 85 % menurut penelitian. Pada pasien geriatri, efektivitas vaksin tidak sebaik pada pasien dewasa muda.
Indikasi Vaksinasi :
Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin tetanus dan difteri sebelumnya harus mendapat vaksinasi lengkap tiga dosis seri primer berupa Td (difteri dan toksoid tetanus).
Vaksin ini diberikan pada bulan 0-1- 6 sampai 12. Minimal mendapat 1 kali pemberian sediaan Tdap. Setelah itu dilanjutkan dengan booster Td atau Tdap tiap 10 tahun.
Pada wanita hamil dapat diberikan vaksinasi Td pada trimester 2 atau 3 jika pasien sudah lebih dari 10 tahun tidak mendapatkan vaksinasi tetanus. Jika wanita hamil tersebut mendapatkan vaksinasi Td < 10 tahun, dapat diberikan Tdap secepatnya pada saat pascapartum.
Vaksin DPT yang beredar di Indonesia
- Jenis DPT (Difteri – Pertusis whole cell – Tetanus)
- Jenis Tdap (Difteri – acellular Pertusis – Tetanus)
- Jenis Td (Difteri – Tetanus)
- Jenis TT (Tetanus Toxoid – hanya tetanus saja)
Cara Pemakaian
Suntikan diberikan secara intramuskuler. Hal itu dilakukan karena karena vaksin yang mengandung ajuvan apabila disuntikkan secara intradermal atau subkutan dapat menimbulkan iritasi lokal. (inflamasi , granuloma, dan perubahan warna kulit). Suntikan umunya dilakukan pada daerah deltoid (lengan kanan atas) dengan dosis 0,5 ml.
Efek Samping
- Reaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi suntikan dialami 42 % pasien yang disuntik Tdap.
- Demam ringan dialami separuh pasien, namun demam tinggi di atas 38 C hanya dialami 2 % pasien.
- Jarang terjadi keadaan somnolen, iritabilitas, anoreksia dan mual.
- KIPI yang serius adalah ensefalopati akut dan anafilaksis yang disebabkan karena komponen pertusis pada vaksin DPT. Kejadiaan ini sangat jarang.
Kontra Indikasi
- Riwayat alergi berat sebelumnya terhadap komponen yang terdapat dalam vaksin
- Riwayat ensefalopati sebelumnya (koma, kejang yang lama) dalam pemberan Tdap dalam 7 hari setelah vaksinasi. Namun kondisi ini tetap memungkinkan seseorang mendapatkan vaksin Td.
- Perhatian untuk : Guillain Barre < 6 minggu sebelumnya setelah pemberian dosis vaksin TT sebelumnya, kondisi sakit sedang atau berat, kelainan neurologis yang progresif, epilepsi yang tidka terkontrol, ensefalopati progresif yang belum stabil kondisinya.
No Comments