Pentingnya Imunisasi DPT

Apa itu DPT ?

DPT adalah singkatan dari Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Difteri adalah infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini dapat menimbulkan lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan sehingga dapat membuat anak sulit makan dan bernapas.

Sementara pertusis atau yang lebih dikenal dengan batuk rejan adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan batuk parah. Jika anak di bawah satu tahun terkena penyakit ini, kemungkinan dapat terjadi pneumonia, kerusakan otak, kejang, bahkan kematian.

Sedangkan tetanus adalah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kejang, serta kekakuan otot. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Berbeda dengan difteri dan pertusis yang menular, tetanus tidak ditularkan dari orang ke orang melalui udara, namun penularannya melalui kontak langsung dengan selaput lendir atau luka.

Ketiga penyakit yang berbeda ini memiliki risiko tinggi bila tidak diantisipasi lebih lanjut, bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Oleh karena itu, janganlah melewatkan pemberian imunisasi DPT ini untuk mencegah penyakit tersebut.

Pemberian Imunisasi DPT

pemberian imunisasi dpt

Imunisasi DPT pada anak-anak dapat diberikan sebanyak lima kali sejak anak berusia 2 bulan hingga 6 tahun. Tiga pemberian pertama dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Pemberian ke-4 pada usia 18-24 bulan dan pemberian terakhir pada usia 5 tahun. Dosis yang diberikan yakni satu kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Setelahnya, pada orang dewasa sekalipun, dianjurkan untuk mengecek dan melakukan booster TD (imunisasi ulang Tetanus Difteri) setiap 10 tahun.

Perhatikan juga beberapa kondisi anak sebelum memberikan imunisasi. Jika anak mengalami sakit parah atau sedang demam pada saat sedang jadwal imunisasi, maka sebaiknya tunggu hingga keadaan si anak membaik, karena untuk mencegah terjadinya gangguan yang tidak diinginkan. Selain itu, jangan pernah memberikan imunisasi lanjutan saat anak memiliki kondisi seperti :

  • Setelah 7 hari mendapatkan suntikan, anak mengalami gangguan pada sistem saraf atau otak.
  • Muncul alergi yang cukup mengancam nyawa setelah anak mendapatkan imunisasi.

Segera periksakanlah ke dokter bila setelah imunisasi, anak Anda mengalami :

  • Demam di atas 40 C.
  • Anak tidak berhenti menangis setidaknya selama 3 jam.
  • Anak mengalami kejang atau pingsan.

Efek Samping Imunisasi DPT

Ada beberapa efek samping dari imunisasi DPT yang muncul, antara lain :

  • Demam ringan
  • Bengkak pada bagian suntikan
  • Kulit pada bagian suntikan menjadi merah dan sakit
  • Anak terlihat lelah
  • Anak menjadi rewel

*Efek samping ini biasanya akan terjadi pada satu hingga tiga hari setelah pemberian vaksin.

Ingat! Dengan memberikan imunisasi yang lengkap pada anak, maka Anda telah memberikan perlindungan terhadapnya beberapa penyakit berbahaya seperti Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Dan ingat baik-baik kapan harus jadwal imunisasi anak Anda serta konsultasikan pada dokter jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan setelah pemberian imunisasi tersebut.

Author Info

Klinik

No Comments

Post a Comment

× Anda Butuh Bantuan?