Selama 20 tahun terakhir, banyak orang yang cukup terobsesi dengan konsumsi makanan atau minuman yang bertema fat-free atau less-sugar. Bahkan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula buah-buahan. Anda mungkin akan berpikir kalau konsumsi makanan dan minuman mengandung fruktosa akan baik untuk kesehatan Anda. Benarkah?
Ternyata mengonsumsi makanan dan makanan yang Anda kira mengandung rendah gula tidak selalu baik bagi kesehatan Anda. Seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian, Fruktosa (gula buah-buahan) disinyalir memilik dampak yang lebih buruk dari gula biasa. Menurut analisis terbaru, 1-2 porsi minuman manis dapat meningkatkan risiko seseorang dari penyakit jantung sebesar 35%. Jumlah yang sama meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 25%, dan stroke sebesar 15%. Konsumsi gula Fruktosa berlebihan juga mengakibatkan gangguan penyakit seperti asam urat, batu empedu, dan ginjal.
Mengapa Fruktosa lebih berbahaya dari Glukosa?
Menurut Frank Hu, Proffesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard mengungkapkan bahwa fruktosa memproses dalam tubuh. Sementara glukosa dikawal oleh insulin ke dalam sel untuk digunakan sebagai bahan bakar, fruktosa tidak perlu melewati pengawalan tersebut. Proses pengawalan ini diproses di dalam hati, di mana ia dapat dikonversi menjadi trigliserida, atau dikenal sebagai lemak darah.
Meski pun banyak ahli kesehatan yang menganjurkan untuk menghentikan konsumsi soda atau minuman energi. Namun tetap saja banyak di antara kita yang tidak berhenti mengonsumsi minuman soda atau minuman berenergi. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman bergula buatan secara berlebih dapat berrdampak pada penambahan berat badan drastis dan obesitas.
Konsumsi minuman manis secara teratur dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena kalori cair tidak memenuhi rasa lapar, sehingga banyak orang yang tidak mengurangi asupan makanan mereka saat makan berikutnya. Tapi apa yang bisa kita lakukan agar menghindari hal-hal buruk terjadi pada kemungkinan terburuk yang disebabkan oleh Fruktosa? Menghindari minuman bersoda bisa menjadi salah satu cara ampuh untuk menanggulangi hal ini. Selain itu, Anda mengosnumsi makanan sehat lainnya seperti memperbanyak konsumsi aneka buah, menambah protein dengan konsumsi berbagai jenis ikan dan daging, serta telur
Jika masih ingin mengonsumsi makanan manis, Anda bisa mengganti gula Anda dengan pemanis alami lainnya yang tidak mengandung Fruktosa. Apakah saja itu?
- Madu
Madu merupakan pemanis alami yang mudah ditemukan di Tanah Air. Madu banyak digunakan sebagai pengganti gula selama berabad-abad . Anda bisa memberikan sesendok madu pada secangkir teh atau plain yogurt untuk memberikan sentuhan manis . Madu mengandung vitamin dan mineral serta dapat dijadikan sebagai anti oksidan . Satu sendok teh madu mengandung 20 kalori .
- Sirup Maple
Kebanyakan orang beranggapan bahwa sirup maple hanya bisa digunakan sebagai topping pada roti atau pancake. Sebenarnya, sirup maple dapat digunakan sebagai pengganti gula yang dapat digunakan dalam pembuatan aneka makanan dan minuman . Sirup maple murni menyediakan berbagai jenis vitamin dan mineral termasuk mangan dan seng . Sirup maple juga memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada gula .
- Blackstrap Molasses
Blackstrap Molasses bukanlah jenis pemanis alami yang terkenal, namun jenis pemnais alami ini sebenarnya sangat baik untuk kesehatan. Blackstrap Molasses mengandung kalsium, magnesium, vitamin B6, dan Iron. Blackstrap Molasses banyak digunakan dalam pembuatan kembang gula dan biasanya berbentuk cairan.
- Stevia
Meskipun tidak tersedia sebagai produk pemanis di pasaran , Stevia hanya dapat dibeli dalam bentuk suplemen makanan. Suplemen ini terbuat dari ekstrak daun manis dari tanaman stevia . Stevia aman digunakan dalam teh , kopi , permen dan makanan lain dan tidak mengandung kalori. Stevia terasa 10 kali lebih manis dari gula sehingga Anda dapat menggunakannya dalam jumlah kecil saja.
Author Info
No Comments